Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Monday, September 29, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

Dirut Summarecon Soal Properti 2020: Tuhan Berkehendak Lain

Sepanjang 2019, Summarecon Agung berhasil mencatat prestasi penjualan, dimana marketing sales mencapai Rp4,1 triliun melampaui target awal Rp4 triliun.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) realistis melihat kondisi pasar properti saat ini. Oleh karena itu, pengembang properti hunian dan komersial tersebut telah merevisi jumlah target pencapaiannya. Hingga akhir Juni 2020, nilai pra penjualan atau marketing sales Summarcon Agung baru mencapai Rp1,1 triliun atau Rp1,3 triliun di akhir Juli.

“Kami cukup realistis dengan kondisi pasar saat ini, dimana pandemi Covid-19 telah memukul semua sektor, termasuk properti. Target awal Rp4,5 triliun, namun kami sudah menghitung kembali potensi pencapaian marketing sales di tahun ini, sehingga menjadi Rp2,5 triliun,” ujar Adrianto P Adhi, Direktur Utama Summarecon Agung kepada media usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Semester I, Marketing Sales Bumi Serpong Damai Naik 6 Persen

Komposisi dari target pencapaian tersebut yakni 60 persen dari perumahan, ruko 17 persen, apartemen 16 persen, dan office 7 persen.

Lebih lanjut Adrianto mengatakan, pandemi ini merupakan tantangan yang sangat berat sehingga berdampak terkoreksinya penjualan Summarecon secara signifikan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan sejumlah evaluasi untuk menentukan sejumlah strategi baru. Mulai dari efisiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, hingga menetapkan strategi penjualan dan strategi produk.

“Kami sangat memperhatikan terhadap kemampuan konsumen, sehingga kami sesuaikan, misalkan dengan memberikan cara bayar yang ringan, kemudian meningkatkan pemanfaatan teknologi digital,” ungkapnya.

Dia mencontohkan beberapa kegiatan peluncuran dan penjualan produk secara online di proyek Summarecon Bekasi, Serpong dan di Makassar yang telah berjalan sukses.

Baca Juga: Penjualan Cluster Terbaru Summarecon Mutiara Makassar Sold Out Dalam 3 Jam

“Dan yang paling penting juga adalah pricing dan cara bayar. Ini adalah hal mutlak yang harus kita lakukan menyesuaikan dengan kemampuan daya beli,” katanya.

Summarecon masih akan fokus memasarkan produk-produk yang berkisar di bawah Rp2 miliar, termasuk untuk di proyek baru Summarecon Bogor dan proyek-proyek lainnya.

“Intinya kita masuk market di bawah Rp2 miliar. Ini juga sama seperti yang kami lakukan di Summarecon Serpong,” sambungnya.

Lampaui Target

Adrianto melanjutkan, hingga tahun 2018 bahkan 2019, isu yang paling berat adalah soal daya beli. Selain itu juga ada shifting profile customer yang dulu lebih banyak investor sekarang end user. Namun demikian, menurutnya, ini adalah hal yang positif bagi para pengembang, karena kawasan properti akan menjadi lebih hidup.

“Dan sepanjang tahun 2019 tersebut, kami berhasil mencatat prestasi penjualan, dimana marketing sales melampaui target. Awalnya kami targetkan Rp4 triliun dan bisa mencapai Rp4,1 triliun, yang dimana sejak tahun 2014 hingga 2018, ini adalah hal yang sangat berat,” katanya.

Dari pencapaian Rp4,1 triliun tersebut, kontribusi dari penjualan rumah mendominasi yakni sekitar 66%, apartemen 14%, ruko 12% dan kavling 8%.

Baca Juga: Tren Penjualan Naik, Ciputra Optimis Capai Target

Sementara dari laporan RUPST, Summarecon berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp5,94 triliun, meningkat 5% dari tahun sebelumnya.

Pendapatan ini didominasi oleh unit bisnis pengembangan properti yaitu sebesar 61%, atau sebesar Rp3,617 triliun, meningkat sebesar Rp181 miliar atau 5% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu sebesar Rp3,436 triliun.

Kawasan Serpong masih merupakan kontributor pendapatan terbesar dengan kontribusi 40% dari total pendapatan unit bisnis Pengembangan Properti.

Pendapatan kedua dari unit bisnis investasi dan manajemen properti (pendapatan berulang). Unit bisnis ini mencapai Rp1,599 triliun atau 27% dari total pendapatan perusahaan. Angka pendapatan mengalami kenaikan Rp107 miliar atau 7% jika dibandingkan dengan tahun 2018.

Pendapatan ketiga dari unit bisnis lain-Lain Beberapa segmen bisnis lainnya yang termasuk adalah hotel, klub rekreasi, manajemen pengelolaan kota dan berbagai fasilitas lainnya untuk mendukung kota terpadu.

Baca Juga: Marketing Sales Metland Belum Separuh dari Target, Ada Promo Besar!

Bisnis ini mencatat pendapatan sebesar Rp726 miliar, turun sebesar Rp8 miliar (1%) dibandingkan tahun sebelumnya. Secara kolektif bisnis-bisnis ini menyumbang 12% dari total pendapatan Perusahaan selama tahun ini dan hanya 5% dari total laba usaha.

“Kesuksesan di tahun 2019 ini telah menemukan suatu optimism yang sangat luar biasa. Bahkan kami sempat berpikir bahwa tahun 2020 adalah momentum kebangkitan properti, setelah sekian tahun sangat berat. Tapi Tuhan berkehendak lain. Ternyata tahun 2020 datanglah sebuah tantangan yaitu pandemi Corona yang tidak pernah kita prediksi,” terang Adrianto.

Sejak Maret, Summarecon mulai merasakan dampak dari pandemi tersebut. Menurut Adrianto, jika sebelumnya masalah terbesar adalah pada daya beli maka, di massa pandemi ini daya beli juga menjadi problem utama.

“Bahkan ada konsumen yang sudah berencana membeli rumah terpaksa harus mengurungkan niatnya untuk bisa bertahan di masa-masa sulit ini,” katanya.

Baca Juga: Tower B Apartemen Emerald Bintaro Mulai Diserahterimakan

Untuk tahun ini, Summarecon menyiapkan capex (belanja modal) sebesar Rp600 miliar, dimana Rp300 miliar untuk akuisisi lahan dan sisanya untuk pengembangan investment property. Namun, lagi-lagi akan kembali melihat kondisi dan situasi pasar yang berkembang ke depannya.

*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
Pameran Teknologi Pendinginan, Ventilasi, Pemanas, dan Efisiensi Energi (Refrigeration & HVAC Indonesia)

BERITA TERBARU

Demo Half Page