Iklan Mesin Cuci Sharp
Saturday, April 20, 2024

Jokowi Bilang Prabowo Belum Pernah Naik MRT, Prabowo: Kita Bangga Punya MRT

Masyarakat Jakarta dan sekitarnya memang patut bangga punya MRT sebagai moda transportasi modern. Transportasi massal ini akan terus dikembangkan ke fase-fase selanjutnya, bahkan hingga 230 kilometer.

PropertiTerkini.com – Sebagaimana diketahui, dua tokoh nasional, yakni Presiden terpilih Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto telah melakukan rekonsiliasi di atas Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

Baca Juga: Panjang Jalur MRT Akan Mencapai 230 Kilometer

Pertemuan tersebut dinilai unik bahkan menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie seperti dikutip dari AntaraNews mengatakan, pertemuan yang dilakukan di MRT tersebut membawa kesan keakraban tanpa ada perbedaan.

“Bagi saya di MRT akan lebih terbuka barangkali publik langsung menyaksikan sambil train berjalan. Paling tidak komunikasi sambil menikmati keindahan Kota Jakarta,” tuturnya.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun MRT Senayan merupakan sebuah pilihan unik dari Jokowi.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pertemuan tersebut juga membawa pesan tersendiri yang terkait dengan visi Jokowi membangun bangsa Indonesia.

Baca Juga: MRT Jakarta Fase 2 Rampung 2024

“Pastinya Presiden akan tetap konsen membangun infrastruktur, termasuk dengan angkutan massal yang canggih seperti ini,” tegas Menhub.

Sementara menurut Jokowi pertemuan tersebut merupakan pertemuan dua sahabat yang telah lama direncanakan.

“Saya mengajak Pak Prabowo Subianto untuk menjajal moda transportasi baru di Ibu Kota, naik kereta MRT dari Stasiun Lebak Bulus sampai Senayan, Sabtu pagi ini,” kata Jokowi melalui akun Instagram miliknya.

Baca Juga: Proyek MRT Jakarta: Mimpi Panjang 30 Tahun, Diprioritaskan Jokowi, hingga Terima Kasih dari Anies

“Pertemuan saya dengan Pak Prabowo adalah pertemuan seorang sahabat, pertemuan seorang kawan, pertemuan seorang saudara. Bukan pertemuan kebetulan, tapi sudah lama direncanakan,” lanjut Presiden.

Adapun Jokowi beralasan, pertemuan dilakukan di MRT sekaligus untuk mengenalkan moda transportasi massal baru tersebut kepada Prabowo. Apalagi Prabowo, menurut Jokowi belum pernah mencoba MRT.

Baca Juga: Rusunawa Pasar Rumput Akan Diresmikan Presiden

“Mengapa baru sekarang? Hanya soal waktu dan kesibukan semata. Kesempatan untuk bertemu hari ini sekalian mengenalkan MRT kita. Saya tahu Pak Prabowo belum pernah mencoba MRT hehe,” ungkap Jokowi.

Bangga Punya MRT

Sementara saat memberikan keterangan bersama Jokowi di Stasiun MRT Senayan, Prabowo mengaku bangga akan kehadiran moda transportasi baru tersebut.

“Saya naik MRT dan sangat luar biasa. Kita bangga bahwa Indonesia akhirnya punya MRT yang bisa membantu kepentingan rakyat banyak,” kata Prabowo.

Untuk diketahui, MRT kini menjadi moda transportasi andalan warga Ibu Kota Jakarta. Masyarakat Jakarta dan sekitarnya pun memang patut bangga punya MRT sebagai moda transportasi modern.

Baca Juga: Keren, Kawasan Lebak Bulus Bakal Jadi TOD Modern

Saat ini baru dioperasikan fase 1 sejauh 16 kilometer yang melayani rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Rata-rata penumpang yang menggunakan MRT mencapai lebih dari 83.000 orang per hari. Sementara pencapaian ketepatan waktu kereta MRT Jakarta nyaris sempurna, yakni rata-rata di atas 99,9 persen.

Adapun ketepatan waktu tersebut terdiri dari tiga aspek, yaitu ketepatan waktu tempuh perjalanan yang mencapai 99,95 persen; ketepatan waktu kedatangan antar stasiun mencapai 99,92 persen; dan ketepatan waktu berhenti di setiap stasiun mencapai 99,93 persen.

Proses pengerjaan MRT Jakarta tahap 2 sejauh 8,3 kilometer tengah dikerjakan dengan rute dari Bundaran HI hingga Ancol, Jakarta Utara.

Baca Juga: Hunian TOD Semakin Diminati, Perumnas Kebut Mahata Margonda

Bahkan pihak MRT berencana akan membangun MRT yang dapat melayani seluruh warga Jabodetabek. Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengungkapkan dalam rencana jangka panjang akan dibangun jalur MRT sepanjang 230 kilometer. Proyek ini ditargetkan bisa tercapai pada 2030 atau sekitar 10 tahun mendatang.

“Kalau pendekatan linier, kita nggak akan dapat 230 kilometer di 2030. Kalau juga pendekatan dengan pemerintah di mana semuanya harus melalui pemerintah seperti fase 1 dan 2 prosesnya akan panjang,” ujarnya di Jakarta, Rabu (26/6/2019) lalu.

William menjelaskan, pembangunan jalur MRT 230 kilometer tersebut akan dilakukan dengan pendekatan paralel. Artinya MRT Jakarta akan membangun secara bertahap dan berkelanjutan.

Baca Juga: Tambah LRT di Tiga Kota, Jokowi: Transportasi Massal Harus Jadi Budaya

“Karena kan ada MRT line 1 sampai line 10 untuk 230 kilometer. Itu sedang kita garap dibantu konsultan Jepang. Kemudian mendesain, keluar angka untuk Jakarta 230 kilometer,” ujarnya.

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Sharp Plasmacluster

BERITA TERBARU

Demo Half Page