Friday, March 29, 2024
Iklan Mesin Cuci Sharp

Begini Konsep Terbaru CentrePark di Area Parkir

Beberapa konsep terbaru CentrePark menjadi solusi mengatasi persoalan parkir hingga kemacetan yang kerap terjadi. Bahkan, kini konsumen dimudahkan dengan aplikasi Parkee, persoalan parkir beres.

PropertiTerkini.com – Penjualan kendaraan roda empat sepanjang kuartal I 2019 mencapai 253.683 unit. Angka itu diprediksi akan tumbuh lepas Ramadhan dan dipatok akan terjual 1,1 juta unit hingga akhir tahun ini. Sementara kendaraan roda dua di Indonesia saat ini jumlahnya mencapai 137 jutaan unit.

Baca Juga: Centrepark Terapkan Teknologi Canggih di Area Parkir

Kota-kota besar, seperti DKI Jakarta tentunya mendominasi. Bahkan berdasarkan data yang dikutip dari BPS DKI Jakarta menunjukkan bahwa rata-rata per tahun tumbuh sebesar 5 persen. Pada tahun 2016 lalu telah mencapai lebih dari 18 juta kendaraan.

Pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan tersebut tidak sebanding dengan panjang jalan di DKI Jakarta yang hanya bertambah kurang dari 0,1 persen. Hal ini tentunya berdampak pada kemacetan lalu lintas yang kian mengkhawatirkan. Persoalan yang sama tentunya juga bisa terjadi di kota-kota besar lainnya.

Permasalahan semacam ini memang harus segera diatasi. Salah satunya adalah dengan menambah fasilitas parkir baru, termasuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan dan kenyamanan dari fasilitas yang sudah ada.

PT Centrepark Citra Corpora (CentrePark), salah satu perusahaan manajemen parkir nasional cukup intens memikirkan persoalan ini. Bahkan konsep terbaru CentrePark, sebuah perusahaan anak bangsa yang didirikan tahun 2009 ini kini mulai merambah pada penyediaan gedung khusus perparkiran yang dirancang lebih modern. Ragam inovasi dengan teknologi yang lebih modern juga siap diaplikasikan.

Baca Juga: Material Lantai Terbaru, Lebih Kokoh dari Keramik

“Berbagai inovasi baru terus kami lakukan. Mulai dari pengembangan teknologi perparkiran juga merambah bisnis baru. Sebelumnya kami hanya operator, kini kami mulai membangun gedung parkir,” ujar Charles R Oentomo, President Director PT Centrepark Citra Corpora di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Charles mengungkapkan, pihaknya tengah membidik beberapa lahan potensial untuk gedung parkir baru. Termasuk beberapa area yang masih dianggap pemerintah sebagai lahan tidur.

Tidak hanya itu, area di sekitar simpul-simpul transportasi massal atau TOD (Transit Oriented Development) pun siap digarap.

“Sampai kapanpun orang akan membutuhkan area parkir. Meskipun nanti pemerintah sudah integrasi dengan MRT atau LRT. Kami siap berinvestasi di lahan-lahan TOD tersebut jika diizinkan,” katanya.

Baca Juga: Investasi Menggoda Hunian TOD di Margonda Depok

Charles mencontohkan problem perparkiran yang terjadi di Pasar Ujung Berung, Kota Bandung yang juga belum teratasi hingga saat ini. Padahal pasar tersebut telah memiliki 3 area parkir, namun yang bisa digunakan hanya dua area. Sempitnya area parkir tersebut berimbas kemacetan yang terjadi setiap hari.

Charles melihat adanya potensi mendirikan gedung parkir baru di lahan sekira 2.800 meter persegi di sekitar pasar tersebut. Jika mendapatkan izin, pihaknya akan membangun gedung parkir setinggi 6 lantai yang dikombinasikan dengan sebagian kecil retail sebagai penunjang.

“20-30 persen akan kami konsepkan sebagai retail,” katanya.

Charles beralasan, keberadaan sebagian kecil retail tersebut untuk membantu operasional gedung tersebut. “Pagi hari, tentunya pengunjung pasar yang akan parkir di sana. Sementara investasi dari gedung tersebut juga butuh return yang tidak mungkin hanya terkejar dari tarif parkir saja. Jadi harus dikombinasikan dengan retail,” terangnya.

Konsep terbaru CentrePark ini, lanjutnya, berbeda dengan yang umumnya diterapkan oleh pengembang apartemen, perkantoran atau pusat belanja. Dimana, area parkir yang kurang memadai tidak bisa menampung jumlah kendaraan penghuni maupun tamu yang datang, hingga menyebabkan kemacetan di sekitar.

Baca Juga: Hunian Terpadu, Solusi atau Penyebab Kemacetan?

“Ini justru akan menambah masalah baru, karena ada hunian baru dan ada aktifitas baru. Sehingga konsep CentrePark akan berbeda,” tegasnya lagi.

Sejauh ini, CentrePark memang belum mewujudkan konsep tersebut lantaran masih dalam proses negosiasi di sejumlah area.

Adapun beberapa proyek sebelumnya, seperti gedung parkir motor di Bandung Electronic Center, Bandung adalah kerjasama business to business (b to b) dengan lama kontrak 10 tahun. Konsep kerjasama serupa juga pernah dilakukan di Metro Indah Mall Bandung juga di Bali.

“Tapi ke depannya, kami akan mencoba metode yang lain, seperti yang saya gambarkan tadi,” terang Charles sembari menunjukan beberapa model desain gedung parkir modern yang sedang dipersiapkan di beberapa area. Charles bilang, pihaknya ingin menjalin kerjasama dengan konsep BOT (build, operate, and transfer) atau bangun, guna, serah.

Teknologi Baru

Hingga saat ini CentrePark telah memiliki sebanyak 5.000 karyawan yang tersebar di 300 project (lokasi). Setiap tahun, CentrePark menargetkan penambahan 75-100 area parkir baru. Tahun ini pun demikian, meski beberapa rencana baru juga sedang dipersiapkan.

Baca Juga: 3 Alasan Utama BRANZ Mega Kuningan Tetap Laris, Meski Properti Sedang Lesu

“Mungkin tahun ini kami bisa achieve target tersebut. Tapi kami tidak mau terlalu ambisi,” kata Charles.

Dalam upaya tersebut, CentrePark juga siap ekspansi, mengakuisisi perusahaan-perusahaan sejenis, baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing.

“Selama nilainya bagus, cocok, sesuai dengan visi dan misi CentrePark, maka, kami siap untuk acquiring dia. Jadi nantinya bukan hanya kami develop, tapi lebih ke arah, bagaimana kami akan menggenerasi perusahaan tersebut,” jelasnya

Konsep terbaru CentrePark di area parkir terus diperbaharui. Migrasi ke teknologi yang lebih modern juga terus dilakukan, mulai dari infrastrukturnya dan peralatan yang berbasis automasi, bahkan digital.

Baca Juga: 4 Jalan Tol di 4 Pulau Siap Dilintasi Saat Mudik Lebaran 2019

Salah satu lokasi penerapan konsep terbaru CentrePark adalah di Gelora Bung Karno, Jakarta yang rencananya mulai diaplikasikan sekitar 2-3 bulan ke depan.

Beberapa teknologi yang akan diterapkan, antaralain booking parkir, tap in dan tap out seperti di jalan tol, hingga penerapan model pembayaran digital atau QR Payment.

Perkembangan signifikan CentrePark lainnya adalah merilis aplikasi membayar parkir secara non tunai bernama Parkee. Tahap awal, Parkee menggandeng sejumlah e-wallet (kartu uang elektronik) seperti LinkAja, GoPay dan Dana.

“Bila parkir di area yang dikelola CentrePark dan membayar parkir menggunakan aplikasi Parkee, konsumen mendapat cashback 50 persen,” ujar Direktur Parkee Wilson Sumanang.

Baca Juga: Security System: Kuatnya Daya Sensor Gunnebo

Parkee tidak hanya sebagai alternatif pembayaran parkir, tapi juga merupakan solusi untuk permasalahan kemacetan dan polusi. Bahkan, melalui aplikasi tersebut, konsumen bisa menghemat waktu hingga 60 persen.

“Mulai dari cari lokasi parkir, scan tiket, hingga pembayaran dan lainnya. Semuanya bisa dilakukan, hanya melalui Aplikasi Parkee,” sambung Charles.

Menginstal Parkee cukup mudah. Pengguna tinggal download aplikasi Parkee di ponsel pintarnya melalui Google Playstore.

“Download di Apps Store untuk iOS masih dalam tahap pematangan. Ke depannya bisa dipakai untuk bayar parkir di luar CentrePark,” lanjut Wilson.

Baca Juga: Beli Properti di PROJEK, Harga KPR/KPA Lebih Murah dari Cash

Sepanjang tahun 2019, CentrePark menargetkan aplikasi Parkee bisa diterapkan di 80 area parkir di Jakarta dan wilayah sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Hingga kuartal pertama 2019, aplikasi Parkee sudah diterapkan sedikitnya di 60 lokasi parkir yang dikelola oleh CentrePark.

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Paramount 7 Maret 2023
Paramount 7 Maret 2023

BERITA TERBARU

Demo Half Page