PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) mengembangkan teknologi Bambu Laminasi.
Bambu Laminasi adalah bambu yang mengalami pemrosesan sehingga bentuk dan ketahanannya dapat menyerupai kayu untuk dijadikan alternatif bahan bangunan. Bambu Laminasi dapat diaplikasikan pada hampir seluruh komponen bangunan tradisional, kecuali penutup atap.
Baca Juga: Teknologi TCM Atasi Kerusakan Jalan di Musim Penghujan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bambu sebagai potensi alam Indonesia saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, bambu berpeluang besar dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang ramah lingkungan mengingat Indonesia memiliki hutan bambu terluas keenam di dunia.
“Penggunaan bambu sebagai alternatif pengganti kayu terkendala bentuk dan ketahanan apabila digunakan sebagai balok, kolom atau papan. Untuk itulah, sebagai solusi, Kementerian PUPR melalui Balitbang mengembangkan teknologi Bambu Laminasi,” ujar Basuki dalam keterangannya.
Teknologi baru yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim) tersebut dibuat dengan cara membelah bambu menjadi lembaran-lembaran tipis kemudian diawetkan dengan borac-boric atau boron. Dengan begitu, kandungannya akan berubah dan tidak disukai rayap, lalu dikeringkan hingga tidak bisa membusuk.
Baca Juga: Sepatu “Parker” dan Kaus Kaki Bambu, Jajaki Pasar Eropa
Selanjutnya, lembaran bambu tersebut direkatkan dengan lem Urea Formaldehyde untuk kebutuhan interior dan Polymer Isocyanate untuk kebutuhan eksterior. Kemudian di-press dengan mesin menjadi balok, papan, atau partisi beragam ukuran sesuai dengan kebutuhan.
Pengembangan teknologi pengganti kayu oleh Balitbang PUPR diharapkan mampu mengatasi kelangkaan pemenuhan kayu sebagai bahan bangunan. Terlebih, bambu merupakan bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan karena sekali ditanam dapat dipanen berkali-kali tanpa harus menghilangkan seluruh tegakan rumpunnya.
Baca Juga: Sepeda Bambu Haur, Hadirkan Kesan Antik, Ramah dan Modern
Saat ini Bambu Laminasi telah diaplikasikan sebagai struktur rumah tradisional di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. Di samping konstruksi bangunan, material yang lebih ramah lingkungan tersebut juga dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan, daun pintu dinding tempel, parket lantai, meubel, dan gazebo.